Hasil Penelitian Komunikasi Lintas Budaya Suku Adat Baduy (Banten)


1. Hasil Penelitian

            Pada saat kegiatan penelitian di kampung adat Baduy, kami melakukan wawancara kepada salah satu warga Baduy. Kami disana menanyakan beberapa pertanyaan yang bersifat umum mengenai kampung adat Baduy hingga pertanyaan yang lebih terfokus kepada pola-pola dan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat Baduy. Kami mewawancarai bapak Arim salah satu warga kampung Baduy, beliau berumur 52 tahun.

a. Sejarah kemunculan masyarakat adat kampung Baduy

            Menurut penjelasan dari bapak Arim sejarah kampung Baduy, asal mula masyarakat kampung baduy awalnya diciptakan oleh Nabi Adam. Setelah Allah menurunkan Nabi Adam ke bumi disitulah pertama kali kemunculan masyarakat baduy muncul. Jadi masyarakat adat Baduy diciptakan oleh Nabi Adam dan disebut Baduy bumi pertama sehingga masyarakatnnya merupakan umat Nabi Adam. Tidak ada tokoh-tokoh lain yang bersangkutan dalam asal muasal kemunculan masyarakat adat kampung Baduy.

b. Populasi  masyarakat adat kampung Baduy dan sistem kekerabatannya

            Dari hasil wawancara kami mendapat data bahwa masyarakat adat kampung Baduy berjumlah 13.700 jiwa, itu sudah termasuk jumlah keseluruhan masyarkat adat Baduy dalam dan Baduy luar. Narasumber tidak memberikan data secara rinci berapa jumlah masyarakat Baduy dalam dan masyarakat Baduy luar, tetapi memberikan jumlah penduduk secara keseluruhan.Untuk kepala sukunya tidak terhitung jumlahnya karena sangat banyak ada RT dan RW juga setiap kampung. Dalam Baduy luar terdapat banyak kampung yang masing-masingnya memiliki ketua RT dan RW, begitu pula dengan Baduy dalam memiliki ketua RT dan RW masing-masing dan untuk Jaro pada suka baduy ada 7.

            Untuk sistem kekerabatan dalam masyarakat baduy tidak ada bedanya antara baduy dalam dan baduy luar. Mereka saling bergotong royong dalam melakukan sesuatu. Seperti untuk pergi ke ladang masyarakat baduy tidak selalu sendirian, kadang mereka pergi berdua atau bahkan berkelompok dengan tetangga sekitar. Ketika sedang perjalanan dan bertemu dengan warga desa lain mereka pun saling menyapa dan kadang diam sejenak untuk saling mengobrol. Pada intinya kekerabatan masyaraka adat Baduy sama seperti masyarakat adat lainnya, mereka masih menggunakan sistem gotong royong.

c.  Bahasa dan istilah sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat adat Baduy

            Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Baduy sehari-hari adalah bahasa sunda kasar.  Bahasa ini digunakan untuk segala kegiatan dan digunakan kepada seluruh masyarakat baduy, baik kepada kepala suku, sesama warga ataupun para turis yang berkunjung ke suku Baduy.

d. Pola-pola komunikasi yang digunakan masyarakat adat Baduy

            Pola komuikasi yang digunakan tidak berbeda seperti pola komunikasi suku adat lain. Menggunakan pola komunikasi dua arah naik dari ketua adat kepada masyarakat atauapun sebaliknya. Begitu juga pola yang digunakan sesama masyarakat. Jika ketua adat ingin menyampaikan sesuatu maka langsung menyampaikannya tanpa melalui media apa-apa.

e. Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat adat Baduy

Masyarkat Baduy memiliki kepercayaan Slam Wiwitan dimana mereka mempercayai Allah tetapi mereka tidak melakukan ibadah sholat seperti apa yang dilakukan agama islam pada umumnya. Menurut mereka sholat itu merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW dan bukan merupakan ajaran nadi Adam AS. Karena pada awalnya masyarat suku Baduy diciptakan oleh nabi Adam maka mereka menjadi umat nabi Adam dan bukan umat Nabi Muhammad. Untuk ibadah-ibadah yang lainnya seperti puasa cara melakukannya sama serperti agama islam lainnya, tetapi yang membedakan adalah waktu-waktu mengerjakannya. Masyarakat suku Baduy memiliki waktu-waktu tertentu untuk mengerjakan puasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Sejarah dan Pusat Kesenian Gedung Juang 45 Bekasi (Tulisan pada tanggal 26-04-2019)

ABOUT ME

Mengenal Lukisan Monalisa (Artikel Ringan tanggal 20-03-2018)